Minggu, 11 Juli 2021

Review Novel KKPK Misteri Sumur Angker

 


Nama Penulis : Nabilah Izzati

Penerbit : DAR! Mizan

Tahun Terbit : 2018

Jumlah halaman : 92 hlm.

Nomor ISBN : 978-602-420-707-6

Harga Buku : 20.000

 

Profil Penulis

Nabilah Izzati Zahirah. Lahir di Bontang, Kalimantan Timur. Pada tanggal 14 Desember 2005. Merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Ali Husni dan Ibu Lilis Setyowati. Beberapa bukunya yang sudah terbit ialah Pita Persahabatan (2016), The Friendship of Erminova (2016), Diary Persahabatan (2017), dan Petualangan Seru Selena (2017). Semuanya adalah terbitan DAR! Mizan. Bagi yang ingin menghubungi Nabilah bisa melalui email : nabilahzahirah94@yahoo.com atau Facebook : Nabilah Zahirah

 

Daftar Isi

Vila Tante Dita (hal.9)

Sumur Jackendark (hal.20)

Berita Koran (hal.29)

Warga Mawar Sari (hal.38)

Sumur Eksekusi (hal.48)

Anastasia (hal.58)

Pulang (hal.68)

Masuk Koran (hal.77)

 

Sinopsis

Annisa dan Dina, si kembar yang berbeda hobi dan sifat ini berlibur bersama kedua sepupu mereka yang juga kembar, namanya Lala dan Sisi. Mereka berempat berlibur ke Vila Reva, vila milik Tante Dita. Waaah ... mereka bersorak kegirangan! Tapi ternyata di dekat vila Tante Dita itu ada satu sumur tua yang sudah banyak memakan korban. Menurut cerita, semua itu akibat hal-hal mistis yang telah berlangsung sejak zaman penjajahan Spanyol. Annisa, Dina, Lala, dan Sisi menjadi penasaran. Mereka pun sepakat untuk menyelidikinya. Apa hasil penyelidikan mereka, ya? Apakah mereka berhasil mengungkap misteri yang sudah berlangsung lama itu?

 

My Impression 

Ketika membaca bagian pertama cerita, dalam hati ku berkata, "Waaah ... ini benar-benar bahasa anak-anak banget." Seketika langsung ingat deh waktu zaman SD dulu. Iseng-iseng nulis cerita di buku tulis atau buku diary. Kadang suka senyum-senyum sendiri ketika baca tulisanku. Atau lebih tepatnya, malu sendiri. Kalau dibandingkan dengan cerita Nabilah, cerita karanganku waktu SD masih bisa dibilang cukup kacau balau. Haha

 

Menurutku di cerita Misteri Sumur Angker ini terlalu banyak tokoh. Ya mungkin penulis bermaksud untuk membuat suasana lebih seru, karena kan ceritanya mereka lagi liburan. Tapi di dalam cerita ini, hanya ada beberapa tokoh saja yang berperan penting. Yang lain terlihat seperti "hiasan" saja.

 

Tokohnya banyak ya, ada si kembar Annisa dan Dina. Sepupu mereka, si kembar Sisi dan Lala. Tente Dita, lalu anaknya Tante Dita, Reva. Dono, Indah, adiknya Dono. Rhoni, Sarah Atikah, Bu Indri, Bu Desy, dan juga Anastasia.

 

Ide ceritanya bagus. Ingin membuktikan kepada semua orang, khususnya "orangtua zaman dulu" bahwa tidak semua hal yang terjadi di sekitar kita selalu berhubungan dengan hal mistis. Padahal banyak kok kejadian-kejadian yang bisa dibuktikan dengan ilmu pengetahuan.

 

Ada beberapa bagian cerita yang kurang aku mengerti. Misalnya seperti pada halaman 22 berikut ini : Masyarakat kampung menyebutnya Sumur Jackendark. Memang, sekilas kita pasti heran, mengapa warga kampung tersebut menggunakan nama khas orang bule? Bukan. Sebenarnya itu adalah nama seseorang. Beberapa tahun yang lalu, ada seorang turis asal Negeri Kangguru alias Australia. Namanya adalah Michael Jackendark ... dst.

Yang aku gak ngerti itu adalah maksud dari kata "bukan" itu apa ya? Bukankah Jackendark itu nama orang bule? Apakah teman-teman ada yang bisa jelasin?

Lalu pada halaman 26. Ceritanya begini : Indah tiba-tiba tergelincir air dekat sumur. Hujan, kan barusan reda. Tanpa ba-bi-bu, anak umur enam tahun itu pun jatuh ke sumur.

Yang aku gak ngerti adalah apakah sumurnya rata dengan tanah? Biasanya kan tembok pembatas sumur tuh suka tinggi-tinggi gitu. Lalu dari zaman dahulu, sumur itu gak pernah ditutup ya? Hahaha ... ya ampun, maafkan logikaku yang tidak sejalan dengan dedek Nabilah ini.


Naaah ada juga nih bagian cerita yang bikin aku penasaran. Jadi di kampung Mawar Sari ini setiap tahun diadakan pameran daur ulang. Barang-barang yang dipamerkan adalah barang-barang bekas yang sudah disulap menjadi barang-barang imut nan bermanfaat oleh anak-anak kampung. Terus masing-masing anak menerangkan cara membuat barang yang mereka buat.

Aku penasaran banget nih, barang-barang nan imut dan bermanfaat itu apa sih contohnya? 


Lalu penyelesaian masalahnya menurutku agak kurang pas. Pertama, Di sini kan ceritanya Dina ini lebih percaya pada rumor yang beredar di masyarakat mengenai sumur angker tersebut. Hal-hal yang berbau mistis. Tapi di bagian akhir-akhir cerita malah tiba-tiba muncul Anastasia yang dengan "mudahnya" membuat Dina yakin bahwa semua kejadian yang berhubungan dengan sumur itu bisa dibuktikan dengan fakta ilmiah. Kedua, tidak ada tindak lanjut atau saran, apa yang harus dilakukan oleh masyarakat agar sumur angker itu tidak membahayakan dan memakan korban lagi. Padahal di sana ada orang dewasa seperti Tante Dita dan juga para guru, yang bisa memberi saran atas masalah sumur tersebut. Jadi di sini mereka hanya memberi tahu bahwa hal-hal mistis yang masyarakat Kampung Mawar Sari yakini tentang sumur Jackendark ini adalah kurang tepat. 


My Favorite Part

Di kampung itu, penduduknya sangat ramah dan peduli dengan alam. 

Mereka tidak mau memetik bunga seenaknya, membuang sampah sembarangan, menebang pohon, dan ... pokoknya tidak merusak lingkungan, deh!


Pokoknya liburan kali ini adalah liburan mereka yang lain daripada yang lain. Mereka ingat bahwa ada PR Bahasa Indonesia. PR-nya adalah menulis cerita selama liburan (Seperti biasa ya, tugas Bahasa Indonesia memang rata-rata begitu). Oh ya, mereka berempat itu (Annisa, Dina, Sisi, dan Lala), sekelas. lho! Nah, mereka kan liburannya sama, berarti ceritanya juga sama, dong?

Enggak, kok! Sebab, setiap penulis pasti memiliki cara yang berbeda-beda untuk menyampaikan isi ceritanya, meski intinya sama. Kalimatnya, tentu saja berbeda-beda. Enggak mungkin sama persis, kan? Waduh, kalau sama persis, bisa berabe, tuh! Hehehe ....

Judul cerita mereka pun berbeda-beda. Cerita karangan Annisa berjudul Sumur Tua Pemakan Korban. Cerita karangan Dina berjudul Teror Sumur Tua. Cerita karangan Sisi berjudul Monster dalam Sumur. Sementara cerita karangan Lala berjudul Ke Manakah Mereka?

Lalu salah satu bagian yang aku suka yaitu ilustrasi novel Misteri Sumur Angker ini.


Cukup lucu sih, menurutku. Apa lagi kalau full colour, pasti tambah lucu. Tapi sepertinya memang sengaja dibuat hitam putih, agar harga bukunya bisa sesuai dengan kantong para pelajar.


Pokoknya secara keseluruhan ceritanya keren. Ada pengetahuannya juga, yaitu pelajaran IPA alias ilmu pengetahuan alam. Banyak nilai positifnya. Seperti, jangan lupa gosok gigi sebelum tidur, biar giginya bersih, tidak ada sisa makanan yang tertinggal sehingga mengundang kuman yang dapat merusak gigi dan menyebabkan bau mulut. Kalau bikin tugas, jangan suka menyontek. Dan juga harus rajin membaca agar pengetahuan kita bertambah dan tidak mudah termakan oleh suatu kabar berita yang belum jelas kebenarannya.


Dek Nabilah keren banget deh, masih kecil sudah bisa menerbitkan cukup banyak buku di penerbit mayor. Sepertinya lumayan susah ya, kalau cerita kita mau tembus ke penerbit mayor. Karena saingannya pasti buanyak bangeeetttss.


Oke deh, udah dulu yaa. Bye bye.

9 komentar:

  1. Wah.. novel kkpk ya.. anakku juga suka baca karya - karya kkpk. Baik yang novel ataupun yang komik.

    Kalo mau lihat boleh mampir ke youtube: princess topeng merah.

    Dia baru belajar review ๐Ÿคญ

    Mudah-mudahan suatu hari nanti dia bisa review buku seperti Vita ya aamiin

    BalasHapus
  2. Keren kecil2 udh nulis novel, imajinasinya tinggi ๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
  3. Wah, pesan yang disampaikan sangat sarat makna ya. Keren banget penulisnya bisa mempublish karya cetak sejak kecil, hehe.

    BalasHapus
  4. Pengen jadi penulis yg mengajak org² berpetualang melalui tulisan๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
  5. Jadi penasaran sama cerita lengkapnya, mbak. Bisa buat nambah koleksi buku di Akwayan Pustaka, nih. Btw, dari covernya bayangan kita sumurnya ada pembatasnya, wkwk, tapi diceritanya anak umur tahun langsung jatuh ke sumur setelah kejadian tergelincir. Ya, meski ada kekurangan dalam penggambaran detailnya acungi jempol buat Dek Nabilah. Udah bisa nerbitin buku. Aku kalau disuruh buat juga belum tentu bisa, wkkw -Ami-

    BalasHapus
  6. Wah ini ceritanya dibuat adek-adek ya, keren banget bisa bikin kaya gini.. kekurangannya mungkin bisa diasah dikit-dikit, soalnya dia udah jago merangkai cerita gini.. salut!

    BalasHapus
  7. Lucu banget ya ide penulis untuk menggabungkan fakta-fakta science dalam ceritanya, jadi anak-anak bisa belajar untuk berpikir rasionalis dan ngga semua hal dikaitkan dengan hal-hal mistis haha.. kebiasaan orang tua kita, dan kita sekarang kalau mau cepet ngasih tau anak-anak/sepupu biar nurut, pasti ditakutin sama hantu-hantu haha

    BalasHapus
  8. waktu kecil aku suka baca novel yang tokohnya buanyak banget, lama-lama jadi kebolak-balik si A, si B, si C ini tadi siapa yaa. trus ngulang dari awal biar mudeng alurnya secara keseluruhan ๐Ÿ˜‚

    BalasHapus
  9. aku punya novel KKPK, iya sih sometime agak ada yang aneh di tata bahasa, tapi dimaklumi karena itu anak2 dan menurut aku sudah hebat sekali lho ya bisa tahan berhari2 buat menyelesaikan 1 novel dengan cerita yang runut. tapi...kan ada penyunting ya? apa sama penyuntingnya sengaja di biarkan keasliannya ya?

    BalasHapus

12 Tips Cara Merawat Buku ala Indah Nurbaeti

Sumber Foto: Pinterest.com Dulu aku pernah beli buku, karena selain judulnya yang bikin penasaran, aku juga jatuh cinta sama cover- nya. War...