Sabtu, 07 Mei 2022

12 Tips Cara Merawat Buku ala Indah Nurbaeti


Sumber Foto: Pinterest.com

Dulu aku pernah beli buku, karena selain judulnya yang bikin penasaran, aku juga jatuh cinta sama cover-nya. Warnanya soft pink dan putih, mana ada pohon bunga sakura sedang bermekaran lagi. Aaaiiih ... manisnya.

Nah, suatu hari aku kangen sama buku itu. Dicarilah di lemari buku, daaaan kertasnya kuning dong. Yang tadinya terlihat manis, sekarang terlihat kusam. Hiks .... Yang kusam bukunya ya, bukan wajahku. Awas kalo kalian mikir yang kusam itu wajahku, aku colek kalian pake kaktus.

YouTube: Indah Nurbaeti

Lalu aku nemu tips merawat buku dari Kak Indah Nurbaeti. Kalau kalian mau lihat videonya, langsung aja ke channel YouTube Indah Nurbaeti.

Jadi ada 12 poin penting tentang cara merawat buku dengan benar, baik, awet, dan rapi.

1. Menyampul buku

Pada saat kita membeli buku, disarankan untuk menyampulnya langsung dengan plastik bening. Jangan pakai sampul cokelat dengan tulisan "Rajin pangkal pandai" dan "Hemat pangkal kaya" ya! Nanti malah terlihat seperti buku PR matematika yang meneror setiap saat.

Cara Merawat Buku dengan Memakai Sampul Plastik. Sumber: YouTube Indah Nurbaeti

Jadi disampulnya pakai sampul plastik bening, Guys! Sampul plastiknya yang agak tebal biar tidak gampang robek. Bisa disampul langsung di toko bukunya, atau kalo gak ada ya kita sampul sendiri aja. Oya, pada saat menyampul buku, jangan terlalu ketat ya! Nanti bukunya terlihat seksi seperti lemper ayam. Eh, enggak deh, maksudnya kalo sampulnya terlalu ketat, nanti bukunya menjadi sulit dibuka.

Jangan lupa, kalo sampulnya sudah rusak, seperti robek atau sudah buluk, segera ganti yaa! Kasihan bukunya, nanti sedih. Hiks.


2. Pastikan posisi buku berdiri

Jika posisi buku ditumpuk-tumpuk, lama-lama akan merusak cover buku. Lalu kertas bagian dalamnya juga akan menempel gitu, karena kalo buku-buku ditumpuk, kan mereka jadi saling menekan. Dan juga lama kelamaan hurufnya juga akan memudar.

Posisi buku berdiri juga memungkinkan udara masuk dan buku jadi tidak lembap.

Posisi Buku Berdiri. Sumber Foto : Instagram @indah.nurbaeti

3. Beri celah antara buku dan dinding

Kalo nyimpen buku jangan ditempelin ke dinding ya, Guys! Supaya udara bisa masuk ke bagian belakang buku. Kalo nempel bisa jadi lembap dan bikin buku jadi menguning.

Cara Merawat Buku. Sumber Foto : pinterest.com

Lalu pada ruangan ber-AC suhunya bisa diatur pada kelembapan relatif 45-60% dengan temperatur 20-40° Celcius.

4. Taruh Silica Gel

Menurut artikel yang aku baca dari orami.co.id, manfaat silica gel di antaranya yaitu menghilangkan aroma buku yang tidak sedap. Jadi, selipkan silica gel pada sudut rak buku untuk meredam bau buku. Hmmm ... tahu kan, aroma bau buku seperti apa? Kalo belum tahu, ya endus-endus aja sendiri, oke?

Silica Gel. Sumber Foto : Pinterest

Silica gel juga bermanfaat untuk mengurangi kadar kelembapan, agar kertas buku yang sudah lama tidak rapuh atau mudah sobek.

Di mana nih tempat beli silica gel? Yang paling gampang sih ya beli online, tapi kalo kalian mau beli langsung biasanya di apotek, ada. Di toko yang suka jual-jual barang elektronik, atau toko bahan kimia.

Atau kalo mau yang gratis juga ada, minta ke tetangga yang hobinya beli dan koleksi sepatu. Biasanya ada tuh kan, di dalem dus sepatunya. Tapi ingat, pilihlah tetangga yang punya slogan seperti Kementerian Agama, ya! Ada yang tahu slogannya apa? Ikhlas beramal.

5. Susun buku berdasarkan kategori

Misal nih, nyusun buku berdasarkan alfabet. Susun aja tuh, buku yang judulnya "Aku Cinta tapi Kamu Enggak", lalu buku "Aku ditolak sebelum nembak", kemudian buku yang berjudul, "Habis ditolak, aku makan seblak". Biar sekalian panas gitu, panas hati dan panas perut. Mantap kan?

Cara Merawat Buku. Sumber Foto: Pinterest

Bisa juga disusun berdasarkan warna. Warna pink, kumpul sama warna pink lagi. Biar aesthetic. Intinya yaitu biar bukunya mudah diambil, biar tidak mengganggu kerapihan buku-buku kalian.

6. Gunakan pembatas buku

Gunanya apa nih? Yaa biar kagak usah dilipet kalo mau nandain halaman terakhir yang kita baca. Jadi biar bukunya tidak lejet. You know, lejet? Kalo gak tahu, ya udahlah gak usah diambil pusing.

Sumber Foto: Instagram @rizkymirgawati

Biasanya kalo kita beli buku baru, udah ada tuh pembatas bukunya. Tapi kalo misalkan kalian pengen pembatas buku yang lain, boleh-boleh aja sih. Di toko buku banyak pembatas buku dengan berbagai jenis. Namun jika kalian adalah orang yang rajin dan kreatif, bisa juga bikin pembatas bukunya sendiri.

7. Beri cahaya yang cukup

Simpan rak buku atau buku-buku kita di tempat yang penerangannya cukup. Kenapa? Yes, biar tidak lembap. Karena kalo tidak dapat pencahayaan yang cukup, bukan cuman buku kita aja yang berjamur, tapi lemari kayu sama dindingnya pun ikut berjamur. Ini berdasarkan pengalaman aku sendiri ya.

Tips Merawat Buku. Sumber Foto: Pinterest

So, salah satu cara agar dapat penerangan yang cukup yaitu simpanlah rak atau buku-buku kita di dekat jendela, agar mendapat pencahayaan melalui jendela. Tapi kalo jendelanya gak pake teralis, harus hati-hati ya! Takutnya tiba-tiba laptop kalian hilang digondol mamang bertopeng.

Oya, kata Kak Indah buku-bukunya jangan terkena sinar matahari langsung juga, karena itu akan bikin buku menguning dan bergelombang. Mungkin kertas-kertasnya jadi agak keriting.

8. Tangan dalam keadaan bersih

Sebelum menyentuh buku, tangan harus dalam keadaan bersih. Sumber Foto: Pinterest

Wah, ini penting banget nih, Guys. Penting untuk hidup kita juga sih, bukan cuman penting buat buku. Jadi sebelum baca buku, pastikan tangan kalian bersih dari noda minyak gorengan atau noda saus belepotan. Bagi kalian yang hobi ngupil diam-diam juga harus waspada! Jangan sampai tanpa sadar, upil hasil galian kalian malah menempel di buku kesayangan. Hmp, maaf kalo jijik.

9. Jangan jadikan buku sebagai ganjelan

Terkhusus untuk para jomblo, kalau tidak ada bahu untuk bersandar, jangan jadikan buku sebagai ganjelan kepala kalian. Kasihan bukunya, harus menahan beban pikiran para jomblo yang sering overthinking tentang pasangan.

Tips Merawat Buku. Sumber Foto: Pinterest

Terus, jangan jadikan buku kalian sebagai ganjelan jendela. Mentang-mentang penahan jendelnya udah rusak, kalian malah pakai buku sebagai gantinya. Jangan diganjel pakai buku, ganjel aja tuh pakai perasaan kalian yang suka gak enakan kalo nolak ajakan temen. Lumayan kan, biar ada gunanya tuh perasaan. 

10. Pisahkan buku sakit dan buku sehat

Buku sakit yang gimana tuh? Ya bukunya yang udah kuning-kuning gitu atau buku yang udah berjamur.

Sedangkan buku sehat yaitu buku baru, buku yang baru dibeli dan masih fresh.

Tips Merawat Buku. Sumber Foto: Pinterest

Jadi intinya kalo buku yang udah sakit jangan disatuin sama buku yang masih sehat, karena nanti penyakitnya bakalan menular.

11. Catat atau data buku

Tips Merawat Buku. Sumber Foto: Pinterest

Kita harus catat buku apa aja yang kita punya, Guys! Apa lagi kalo kalian punya temen yang suka minjem buku, terus bukunya dipinjemin lagi ke temen yang lain. Terus temen yang lain minjemin lagi ke temen yang lain-lain. Ujung-ujungnya dipinjem sama temen dari dunia lain. Hadeuh mengcape.

Jadi gunanya mencatat dan mendata buku-buku kita yaitu biar tahu buku kita dipinjam sama siapa aja? Kalo ada catetannya kan enak bisa ditagih langsung, kalo kagak ngaku, kan gampang tinggal kasih lihat aja catatan kita. Kalo gak mau ngaku juga, dahlah gak usah temenan sama dia. Ups!

12. Bersihkan buku secara berkala

Bersihkan buku secara berkala. Sumber Foto: Pinterest

Caranya yaitu rak buku atau buku-buku kita ditepuk-tepuk pakai kemoceng warna pink, atau kemoceng warna-warni juga boleh, biar hebring sekalian. Selain itu, kita juga harus memeriksa buku-buku tersebut. Bisa dibuka satu persatu sambil dibersihkan, dilihat dengan seksama apakah ada buku yang sudah menguning? Bersihkan buku dengan kain kering, hindari menggunakan kain basah ya! Dan juga, pada saat buku dikeluarkan dari rak, itu juga menjadi momen bagi buku untuk bernapas.


Itulah 12 tips merawat buku dari Kak Indah Nurbaeti. Intinya sih, kita harus rajin ya. Meluangkan waktu untuk merawat buku-buku kita.

Semoga bermanfaat! Bye...bye ....



Minggu, 20 Februari 2022

20 Quotes Rasulullah - Review Buku

Cover Buku 20 Quotes Rasulullah - Tethy Ezokanzo

 

Penulis : Tethy Ezokanzo

Editor : D Kurniawan

Desain sampul : Candea

Ilustrator : Gadis Febriani

Penerbit : Tiga Ananda

ISBN : 978-602-366-774-1

Baca via iPusnas


Buku ini berisi kutipan hadis Rasulullah saw. yang disampaikan kembali oleh Caqu. Caqu adalah sebuah kertas imut-imut manis yang suka sekali mengamati sekitar. Jika ada hal yang menarik, maka Caqu akan mencatatnya di atas kertas. Caqu bukan hanya mencatat quotes, namun ia juga menuliskan kejadian-kejadian yang relate dengan kutipan hadis Rasulullah saw. agar para pembaca menjadi lebih paham dengan makna quotes tersebut.

Ada cerita tentang Ipung yang berpura-pura jadi pengemis agar dapat banyak uang, cerita tentang Damar yang berbohong biar kelihatan keren, cerita tentang Faisal yang jago menahan amarah, atau cerita tentang Nana yang suka menunda-nunda pekerjaan. Totalnya ada dua puluh cerita, dan di setiap cerita terdapat satu ilustrasi.

Cerita yang paling aku suka berjudul “Buatan Sendiri”.

Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau malas. (HR Muslim)

Yaitu menceritakan tentang Sarah yang mendapat tugas prakarya. Ia bingung harus membuat apa, karena ia merasa tidak memiliki selera seni yang bagus. Akhirnya ia membuat sebuah prakarya yang sederhana dan kurang menarik jika dibandingkan dengan hasil prakarya milik beberapa temannya.

Sarah membuat tugas prakarya tersebut dengan usahnya sendiri. Tidak seperti beberapa temannya yang mendapat bantuan dari kakaknya yang berkuliah di jurusan seni, atau dibuatkan oleh ibunya. Bahkan ada yang berbuat curang dengan membeli prakarya di pasar. Hush, jangan ditiru ya teman-teman!

Sarah merasa sedih karena ia tidak memiliki Kakak yang bisa membantunya mengerjakan tugas, sedangkan ibunya sendiri bekerja di luar kota dan hanya pulang sebulan sekali. Sarah hanya tinggal berdua dengan neneknya, beliau tidak bisa dimintai bantuan karena sudah sepuh dan tidak mengerti tentang tugas-tugas anak sekolahan. Saking tidak percaya diri dengan hasil karyanya, Sarah membungkus tugas prakaryanya itu ke dalam plastik hitam agar tidak ada satu orang pun yang melihatnya. 

Dan akhir cerita, ternyata Ibu Guru memilih prakarya milik Sarah yang dianggap sebagai prakarya paling bagus dan di pajang di meja Bu Guru.


Gurunya bijak sekali dalam menilai hasil karya murid-muridnya. Bukan hanya melihat dari bagus tidaknya sebuah karya, namun beliau lebih menghargai muridnya yang berusaha mengerjakan tugas sebaik mungkin dengan usaha mereka sendiri.

Kaitannya dengan hadis di atas yaitu jika kita mau melakukan sesuatu, misalnya mengerjakan tugas atau melakukan pekerjaan lainnya, hendaklah kita meminta pertolongan Allah. Dan lakukanlah pekerjaan atau tugas itu dengan sungguh-sungguh. Jangan malas! berusahalah semaksimal mungkin dan berdoa sebaik mungkin.

Kalau menurut kalian gimana?


Menurutku buku ini bagus banget buat anak-anak yang duduk di sekolah dasar, karena ceritanya sederhana dan mudah dimengerti. Bukunya juga tidak membosankan karena dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. Bukan hanya membaca cerita saja, namun anak-anak juga bisa sedikit demi sedikit belajar ilmu agama. Mereka menjadi tahu beberapa hadis Rasulullah saw dan belajar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Oh ya, bagi para orangtua yang ingin membelikan atau membacakan buku ini, saranku lebih baik kita harus mengetahui beberapa hal terlebih dahulu. Diantaranya, siapa itu Rasulullah saw? Apa itu hadis? Apa itu perawi hadis? Agar ketika anak bertanya, kita bisa menjelaskannya dengan baik. Apa lagi kalau anaknya cerdas, kritis, dan serba ingin tahu. Biasanya mereka akan bertanya dengan sangat detail sekali sampai mendapat jawaban yang memuaskan. Haha 


Oke, sekian dulu review bukunya. Pendek banget ya? Hehe....

Aku masih belajar ya, teman-teman. Kalau misalkan ada yang kurang, mohon koreksiannya. Tulis aja di kolom komentar ya!

Minggu, 11 Juli 2021

Review Novel KKPK Misteri Sumur Angker

 


Nama Penulis : Nabilah Izzati

Penerbit : DAR! Mizan

Tahun Terbit : 2018

Jumlah halaman : 92 hlm.

Nomor ISBN : 978-602-420-707-6

Harga Buku : 20.000

 

Profil Penulis

Nabilah Izzati Zahirah. Lahir di Bontang, Kalimantan Timur. Pada tanggal 14 Desember 2005. Merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Ali Husni dan Ibu Lilis Setyowati. Beberapa bukunya yang sudah terbit ialah Pita Persahabatan (2016), The Friendship of Erminova (2016), Diary Persahabatan (2017), dan Petualangan Seru Selena (2017). Semuanya adalah terbitan DAR! Mizan. Bagi yang ingin menghubungi Nabilah bisa melalui email : nabilahzahirah94@yahoo.com atau Facebook : Nabilah Zahirah

 

Minggu, 28 Maret 2021

Kala Madali, si Anak Ajaib

 Hallo ... hallo ... temaaan

Ada yang tahu, siapa itu Kala Madali? Yups, Kala Madali adalah putri kedua dari pasangan suami istri Hanung Bramantyo dan Zaskia Mecca. Sudah pada tahu dong, Mas Hanung dan Kak Zaskia itu siapa? :)

Mas Hanung dikaruniai enam orang anak. Barmastya Bhumi, Kana Sybilla, Kala Madali, Bhai Kaba, Bhre Kata, dan Bhaj Kama. Unik-unik ya nama putra dan putri Mas Hanung ini. Tapi yang paling mencuri perhatianku adalah si gadis cilik Kala Madali.

Sumber Foto : Instagram Zaskia Mecca

Menurut bahasa sansekerta, Kala artinya waktu. Sedangkan Madali artinya keindahan atau kesenian yang indah. Selain namanya yang unik, tingkah laku Kala juga unik dan menggemaskan. Makanya aku menjuluki dia si anak ajaib. Nah, ini dia beberapa tingkah ajaibnya Kala.

Sabtu, 06 Maret 2021

Ikut Kelas Menulis Online Selama Pandemi

Hallo ... hallo ... temaaan

Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat-sehat yaa.

Kalian masih ingat, kapan virus covid-19 menyerang Indonesia? Kira-kira sudah setahun lebih ya. Kalau diingat-ingat lagi, betapa chaos-nya seluruh dunia pada saat itu. Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB terjadi di mana-mana. Masyarakat diharuskan melakukan semua aktivitasnya di dalam rumah. Bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, dan kegiatan lainnya diusahakan untuk dilakukan di rumah saja.

Siapa Saja yang Terkena Dampak Pandemi Covid-19 ini?

Aku yakin semua masyarakat terkena dampaknya. Misalnya orangtuaku, yang tadinya biasa buka toko dari pukul 6 pagi sampai pukul 9 malam, sekarang hanya buka sampa jam 6 sore saja. Pendapatan pun menurun drastis. Toko menjadi sepi, jarang ada pembeli. Ya tentu saja, karena para pembeli juga terkena dampak dari pandemi ini. Benar-benar membuat panik di mana-mana.

Aku pun begitu, kantor memberlakukan WFH alias work from home. Yang tadinya kerja dari hari senin sampai jumat, menjadi seminggu dua kali saja. 

Kegiatan Selama Pandemi

Daripada stres memikirkan covid-19, aku memilih untuk bersikap tenang dan melakukan hal-hal yang positif. Juga tidak lupa mengindahkan anjuran dari pemerintah dengan melakukan 3M. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.

Sumber Foto : Ivan Samkov - Pexels.com

Salah satu hal yang aku lakukan untuk menenangkan diri dan mengurangi rasa bosan selama di rumah, yaitu dengan mengikuti kelas menulis cerita anak secara online. Ada beberapa kelas menulis cerita anak yang aku ikuti selama pandemi ini, namun kelas yang paling aku sukai adalah kelas menulis online ruang aksara.

Kelas Menulis Ruang Aksara

Pada suatu hari, ketika aku sedang scroll instagram, tiba-tiba aku menemukan salah satu postingan kelas menulis online yaitu belajar menulis cerita anak bersama Mbak Dewi Rieka. Aku antusias banget dong, karena lagi suka-sukanya nulis cerita anak, eh malah nemu kelas menulis online yang harganya terjangkau banget. Haha

Ditambah lagi, mentornya itu Mbak Dewi Rieka lho. Salah satu penulis kece yang sudah menerbitkan banyak buku. Diantaranya, Rambut Panjang Alika dan Petualangan Rumi. Keren kan?

Sumber Foto : Instagram Ruang Aksara

Nah, sesuai dengan jadwal, kelas menulis cerita anak bersama Mbak Dew ini dilaksanakan selama dua hari. Jadi pemberian materinya selama dua hari ya, guys.

Hari pertama, pertemuan dilakukan melalui zoom meeting. Pas hari pertama ini aku agak kurang fokus ya. Karena aku masuk kelasnya telat, udah gitu di rumahku berisik. Tapi untunglah sang mentor sangat baik hati sekali, beliau memberikan materi hari pertama berupa video. Jadi bagi peserta yang tidak bisa hadir atau kurang fokus seperti aku, bisa tetap mempelajari materi yang tertinggal.

Hari kedua, kelas dilaksanakan melalui WAG. Nah di hari kedua ini, selain diberikan materi, Mbak Dew juga memberikan tugas. Para peserta harus menulis cerita anak. Temanya ada 4, yaitu persahabatan, makanan, hobi, dan bebas. Dan setiap peserta, bebas memilih salah satu dari keempat tema tersebut. Oya,  sepertinya Mbak Dew memberikan opsi tema "bebas" karena tidak ingin menyulitkan para pesertanya ya. Hihi.

Kelas menulis cerita anak bersama Mbak Dewi Rieka ini seru banget deh. Selain karena materinya oke, jujur saja, aku merasa kalau Mbak Dew itu orangnya ramah dan baik. Terlihat dari cara beliau menyampaikan materi, baik di zoom maupun di WA. Walaupun belum pernah bertemu langsung dengan beliau, entah mengapa aku sudah merasa akrab. Hahaha.

Kalau kalian mau mengetahui lebih jauh tentang ruang aksara, silakan lihat di sini

Tugas Menulis Cerita Anak


Sumber Foto : RODNAE Production - Pexels.com

Tugas kali ini aku memilih tema hobi. Aku membuat cerita tentang Tina, anak SD yang hobi menyanyikan lagu-lagu wajib nasional dan lagu-lagu daerah. Tina ini dianggap tidak asyik dan kuno, karena teman-temannya yang lain lebih menyukai musik k-pop atau korean pop. Jenis musik populer  berasal dari korea selatan. Pada tahu kan?

Setelah selesai membuat cerpen, aku upload deh tugas tersebut di WA grup. Semua cerpen yang sudah ditulis oleh para peserta, diperiksa satu-satu lho. Mbak Dew juga memberikan koreksian atau masukkan. Sehingga kita bisa tahu, apa saja yang kurang dari cerpen yang kita tulis.

Contohnya seperti cerpenku ini, judulnya "Sang Idola". Masukkan dari Mbak Dew diantaranya sebagai berikut:

1. Usia dan kelas Tina sebaiknya ditulis. Agar pembaca lebih mengenal Tina.

Benar juga. Diawal aku gak ngasih tahu Tina ini anak kelas 5 SD. Mungkin para pembaca akan tahu, pas sudah masuk bagian akhir cerita. Harusnya diawal sudah dikasih tahu ya, agar pembaca tidak bingung sebenarnya Tina ini usianya berapa sih.

2. Alasan Tina menyukai lagu wajib nasional dan lagu daerah itu apa?

Memang aku tidak menyertakan alasan itu, karena memang pada saat membuat cerpen tidak kepikiran alasannya. Haha. Jadi lebih baik ceritakan alasannya ya, biar ceritanya jelas gitu.

3. Ada kata "Ibu mengamuk" lebih baik diganti jadi Ibu mengomel.

Iya ya, lebih enak kata "mengomel" dari pada kata "mengamuk". Kalau mengamuk itu kesannya seperti beruang yang sedang mengamuk. Hehe.

 4. Ada adegan di mana Tina ini menyanyikan lagu wajib di kamar mandi sambil pup. Mbak Dew memberi saran agar bagian itu diganti saja, karena kurang enak ya, masa nyanyi lagu wajib nasional sambil BAB.

Sebenarnya aku nulis adegan itu biar ada lucunya gitu. Namun memang terlihat kurang etis ya, nyanyi sambil pup. Ya kalau lagi pup, lebih baik konsentrasi saja ya, biar cepet kelar.

5. Perpindahan antar adegan diberi tanda ***

Jadi jangan tiba-tiba pindah gitu. Misal di paragraf sebelumnya Tina ada di kamar mandi, tapi di paragraf selanjutnya tiba-tiba Tina sudah ada di ruang kelas.

Saran Untuk Penulis Pemula

Jadi guys, sebelum aku ikut kelasnya Mbak Dewi Rieka ini, aku pernah ikutan kelas menulis cerita anak secara online bersama mentor yang lain juga. Awalnya aku ngerasa seneng ya, dikasih materi tentang menulis cerita anak, dikasih tugas menulis cerita, lalu cerita anak tersebut dibukukan. Yeay, punya buku antologi cerita anak. Horeeee.

Sumber Foto : Amina Filkins - Pexels.com

Eits, tunggu dulu. Bukannya aku mau menjelekkan kelas menulis yang lain ya, tapi aku mau ngasih saran aja nih, buat para penulis pemula seperti aku.

Sebelum ikut kelasnya, tanyakan beberapa hal terlebih dahulu.

Di setiap postingan kelas menulis, pasti ada kontak yang bisa dihubungi dong. Nah, kalian tanyakan beberapa hal tentang kelas menulis tersebut.

Tanyakan apa saja yang akan kalian dapatkan di kelas menulis itu? Materi menulis? Sudah pasti ya, karena itu yang utama.

Nah, ada lagi yang tak kalah penting. Tanyakanlah apakah nanti kalian akan diberi tugas untuk menulis cerpen? Apakah tugas tersebut akan diperiksa dan dikoreksi oleh mentor? Seperti yang dilakukan Mbak Dewi Rieka dalam kelas menulisnya. Itu hal yang sangat penting sih menurutku, karena dari tugas itulah kita bisa mengetahui kekurangan cerita yang kita tulis, lalu memperbaikinya. 

Sebenarnya dulu pas ikut kelas menulis bersama ruang aksara, aku gak menanyakan hal itu. Tapi ya, aku beruntung banget bisa menemukan kelas menulis sekeren itu. Dengan harga yang sangat terjangkau, aku juga bisa dapat ilmu yang luar biasa.

Jadi kalau mau ikut kelas menulis, tanya-tanya dulu saja ya!

Jangan tergoda dengan "Menerbitkan Buku"

Banyak nih penulis pemula yang tergoda oleh "semua cerita akan dibukukan", termasuk aku. Hahaha.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan menerbitkan buku. Namun menurut pengalamanku, kelas menulis yang menjanjikan untuk menerbitkan buku, biasanya tidak memeriksa atau mengoreksi tulisan para peserta. Apakah jalan ceritanya sudah benar? Apakah konfliknya datar? Apakah judul ceritanya sudah menarik? Dan hal yang lainnya.

Contohnya seperti beberapa cerpenku yang sudah dibukukan. Setelah mengikuti kelas Mbak Dewi, aku merasa cerpenku benar-benar memiliki kualitas di bawah standar. Ada cerpen yang konfliknya datar, ada yang judulnya kurang menarik, pokoknya banyak deh. Huft, aku jadi merasa malu sendiri. Huhu.

 

Oya menurutku, tujuan utama mengikuti kelas menulis adalah agar kita bisa menulis dengan baik dan benar. Agar kita bisa punya tulisan dengan kualitas yang baik. Jadi jangan terlalu terburu-buru menerbitkan buku deh. Yups, begitulah saran dari aku.

 

Oke, segitu dulu ya teman-teman. Semoga tulisanku bermanfaat. Dadaaaaah

 

12 Tips Cara Merawat Buku ala Indah Nurbaeti

Sumber Foto: Pinterest.com Dulu aku pernah beli buku, karena selain judulnya yang bikin penasaran, aku juga jatuh cinta sama cover- nya. War...