Sabtu, 06 Maret 2021

Ikut Kelas Menulis Online Selama Pandemi

Hallo ... hallo ... temaaan

Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat-sehat yaa.

Kalian masih ingat, kapan virus covid-19 menyerang Indonesia? Kira-kira sudah setahun lebih ya. Kalau diingat-ingat lagi, betapa chaos-nya seluruh dunia pada saat itu. Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB terjadi di mana-mana. Masyarakat diharuskan melakukan semua aktivitasnya di dalam rumah. Bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, dan kegiatan lainnya diusahakan untuk dilakukan di rumah saja.

Siapa Saja yang Terkena Dampak Pandemi Covid-19 ini?

Aku yakin semua masyarakat terkena dampaknya. Misalnya orangtuaku, yang tadinya biasa buka toko dari pukul 6 pagi sampai pukul 9 malam, sekarang hanya buka sampa jam 6 sore saja. Pendapatan pun menurun drastis. Toko menjadi sepi, jarang ada pembeli. Ya tentu saja, karena para pembeli juga terkena dampak dari pandemi ini. Benar-benar membuat panik di mana-mana.

Aku pun begitu, kantor memberlakukan WFH alias work from home. Yang tadinya kerja dari hari senin sampai jumat, menjadi seminggu dua kali saja. 

Kegiatan Selama Pandemi

Daripada stres memikirkan covid-19, aku memilih untuk bersikap tenang dan melakukan hal-hal yang positif. Juga tidak lupa mengindahkan anjuran dari pemerintah dengan melakukan 3M. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.

Sumber Foto : Ivan Samkov - Pexels.com

Salah satu hal yang aku lakukan untuk menenangkan diri dan mengurangi rasa bosan selama di rumah, yaitu dengan mengikuti kelas menulis cerita anak secara online. Ada beberapa kelas menulis cerita anak yang aku ikuti selama pandemi ini, namun kelas yang paling aku sukai adalah kelas menulis online ruang aksara.

Kelas Menulis Ruang Aksara

Pada suatu hari, ketika aku sedang scroll instagram, tiba-tiba aku menemukan salah satu postingan kelas menulis online yaitu belajar menulis cerita anak bersama Mbak Dewi Rieka. Aku antusias banget dong, karena lagi suka-sukanya nulis cerita anak, eh malah nemu kelas menulis online yang harganya terjangkau banget. Haha

Ditambah lagi, mentornya itu Mbak Dewi Rieka lho. Salah satu penulis kece yang sudah menerbitkan banyak buku. Diantaranya, Rambut Panjang Alika dan Petualangan Rumi. Keren kan?

Sumber Foto : Instagram Ruang Aksara

Nah, sesuai dengan jadwal, kelas menulis cerita anak bersama Mbak Dew ini dilaksanakan selama dua hari. Jadi pemberian materinya selama dua hari ya, guys.

Hari pertama, pertemuan dilakukan melalui zoom meeting. Pas hari pertama ini aku agak kurang fokus ya. Karena aku masuk kelasnya telat, udah gitu di rumahku berisik. Tapi untunglah sang mentor sangat baik hati sekali, beliau memberikan materi hari pertama berupa video. Jadi bagi peserta yang tidak bisa hadir atau kurang fokus seperti aku, bisa tetap mempelajari materi yang tertinggal.

Hari kedua, kelas dilaksanakan melalui WAG. Nah di hari kedua ini, selain diberikan materi, Mbak Dew juga memberikan tugas. Para peserta harus menulis cerita anak. Temanya ada 4, yaitu persahabatan, makanan, hobi, dan bebas. Dan setiap peserta, bebas memilih salah satu dari keempat tema tersebut. Oya,  sepertinya Mbak Dew memberikan opsi tema "bebas" karena tidak ingin menyulitkan para pesertanya ya. Hihi.

Kelas menulis cerita anak bersama Mbak Dewi Rieka ini seru banget deh. Selain karena materinya oke, jujur saja, aku merasa kalau Mbak Dew itu orangnya ramah dan baik. Terlihat dari cara beliau menyampaikan materi, baik di zoom maupun di WA. Walaupun belum pernah bertemu langsung dengan beliau, entah mengapa aku sudah merasa akrab. Hahaha.

Kalau kalian mau mengetahui lebih jauh tentang ruang aksara, silakan lihat di sini

Tugas Menulis Cerita Anak


Sumber Foto : RODNAE Production - Pexels.com

Tugas kali ini aku memilih tema hobi. Aku membuat cerita tentang Tina, anak SD yang hobi menyanyikan lagu-lagu wajib nasional dan lagu-lagu daerah. Tina ini dianggap tidak asyik dan kuno, karena teman-temannya yang lain lebih menyukai musik k-pop atau korean pop. Jenis musik populer  berasal dari korea selatan. Pada tahu kan?

Setelah selesai membuat cerpen, aku upload deh tugas tersebut di WA grup. Semua cerpen yang sudah ditulis oleh para peserta, diperiksa satu-satu lho. Mbak Dew juga memberikan koreksian atau masukkan. Sehingga kita bisa tahu, apa saja yang kurang dari cerpen yang kita tulis.

Contohnya seperti cerpenku ini, judulnya "Sang Idola". Masukkan dari Mbak Dew diantaranya sebagai berikut:

1. Usia dan kelas Tina sebaiknya ditulis. Agar pembaca lebih mengenal Tina.

Benar juga. Diawal aku gak ngasih tahu Tina ini anak kelas 5 SD. Mungkin para pembaca akan tahu, pas sudah masuk bagian akhir cerita. Harusnya diawal sudah dikasih tahu ya, agar pembaca tidak bingung sebenarnya Tina ini usianya berapa sih.

2. Alasan Tina menyukai lagu wajib nasional dan lagu daerah itu apa?

Memang aku tidak menyertakan alasan itu, karena memang pada saat membuat cerpen tidak kepikiran alasannya. Haha. Jadi lebih baik ceritakan alasannya ya, biar ceritanya jelas gitu.

3. Ada kata "Ibu mengamuk" lebih baik diganti jadi Ibu mengomel.

Iya ya, lebih enak kata "mengomel" dari pada kata "mengamuk". Kalau mengamuk itu kesannya seperti beruang yang sedang mengamuk. Hehe.

 4. Ada adegan di mana Tina ini menyanyikan lagu wajib di kamar mandi sambil pup. Mbak Dew memberi saran agar bagian itu diganti saja, karena kurang enak ya, masa nyanyi lagu wajib nasional sambil BAB.

Sebenarnya aku nulis adegan itu biar ada lucunya gitu. Namun memang terlihat kurang etis ya, nyanyi sambil pup. Ya kalau lagi pup, lebih baik konsentrasi saja ya, biar cepet kelar.

5. Perpindahan antar adegan diberi tanda ***

Jadi jangan tiba-tiba pindah gitu. Misal di paragraf sebelumnya Tina ada di kamar mandi, tapi di paragraf selanjutnya tiba-tiba Tina sudah ada di ruang kelas.

Saran Untuk Penulis Pemula

Jadi guys, sebelum aku ikut kelasnya Mbak Dewi Rieka ini, aku pernah ikutan kelas menulis cerita anak secara online bersama mentor yang lain juga. Awalnya aku ngerasa seneng ya, dikasih materi tentang menulis cerita anak, dikasih tugas menulis cerita, lalu cerita anak tersebut dibukukan. Yeay, punya buku antologi cerita anak. Horeeee.

Sumber Foto : Amina Filkins - Pexels.com

Eits, tunggu dulu. Bukannya aku mau menjelekkan kelas menulis yang lain ya, tapi aku mau ngasih saran aja nih, buat para penulis pemula seperti aku.

Sebelum ikut kelasnya, tanyakan beberapa hal terlebih dahulu.

Di setiap postingan kelas menulis, pasti ada kontak yang bisa dihubungi dong. Nah, kalian tanyakan beberapa hal tentang kelas menulis tersebut.

Tanyakan apa saja yang akan kalian dapatkan di kelas menulis itu? Materi menulis? Sudah pasti ya, karena itu yang utama.

Nah, ada lagi yang tak kalah penting. Tanyakanlah apakah nanti kalian akan diberi tugas untuk menulis cerpen? Apakah tugas tersebut akan diperiksa dan dikoreksi oleh mentor? Seperti yang dilakukan Mbak Dewi Rieka dalam kelas menulisnya. Itu hal yang sangat penting sih menurutku, karena dari tugas itulah kita bisa mengetahui kekurangan cerita yang kita tulis, lalu memperbaikinya. 

Sebenarnya dulu pas ikut kelas menulis bersama ruang aksara, aku gak menanyakan hal itu. Tapi ya, aku beruntung banget bisa menemukan kelas menulis sekeren itu. Dengan harga yang sangat terjangkau, aku juga bisa dapat ilmu yang luar biasa.

Jadi kalau mau ikut kelas menulis, tanya-tanya dulu saja ya!

Jangan tergoda dengan "Menerbitkan Buku"

Banyak nih penulis pemula yang tergoda oleh "semua cerita akan dibukukan", termasuk aku. Hahaha.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan menerbitkan buku. Namun menurut pengalamanku, kelas menulis yang menjanjikan untuk menerbitkan buku, biasanya tidak memeriksa atau mengoreksi tulisan para peserta. Apakah jalan ceritanya sudah benar? Apakah konfliknya datar? Apakah judul ceritanya sudah menarik? Dan hal yang lainnya.

Contohnya seperti beberapa cerpenku yang sudah dibukukan. Setelah mengikuti kelas Mbak Dewi, aku merasa cerpenku benar-benar memiliki kualitas di bawah standar. Ada cerpen yang konfliknya datar, ada yang judulnya kurang menarik, pokoknya banyak deh. Huft, aku jadi merasa malu sendiri. Huhu.

 

Oya menurutku, tujuan utama mengikuti kelas menulis adalah agar kita bisa menulis dengan baik dan benar. Agar kita bisa punya tulisan dengan kualitas yang baik. Jadi jangan terlalu terburu-buru menerbitkan buku deh. Yups, begitulah saran dari aku.

 

Oke, segitu dulu ya teman-teman. Semoga tulisanku bermanfaat. Dadaaaaah

 

3 komentar:

  1. Wah, terima kasih sudah menuliskan kesan tentang Ruang Aksara yaa..semoga bermanfaat ilmu yang kubagikan say..terus semangat menulis yaaa...

    BalasHapus

12 Tips Cara Merawat Buku ala Indah Nurbaeti

Sumber Foto: Pinterest.com Dulu aku pernah beli buku, karena selain judulnya yang bikin penasaran, aku juga jatuh cinta sama cover- nya. War...